Apakah kamu masih bingung menentukan cat yang cocok untuk melukis dalam media tertentu? Misalnya saat hendak melukis di media kaos, jenis cat apa yang bisa kamu gunakan? Ada beberapa pilihan cata lukis yang bisa kamu sesuaikan. Seperti cat air, cat akrilik dan cat minyak. Selain teksturnya berbeda, fungsi penggunaannya pun berbeda. Bagi seniman, perbedaan cat ini sudah berada di batas pengetahuan mereka. Namun bagi kamu yang mungkin masih awam, perlu informasil lebih lanjut dalam membedakannya. Nah, sebelum menentukan pilihanmu, lebih baik pelajari dulu perbedaan antara cat air, cat akrilik dan cat minyak dalam artikel kali ini.
1. Pengertian Cat
Perbedaan ketiga cat ini dapat terlihat dari pengertian serta bahan dasarnya. Seperti cat air yang asal namanya karena cat ini butuh bahan pelarut berupa air. Atau cat akrilik yang namanya karena bahan dasarnya menggunakan resin akrilik. Atau cat yang memiliki bahan dasar minyak sehingga namanya cat minyak. Melalui ini, kamu juga bisa mendapatkan informasi lebih terkait perbedaan masing-masing cat.
A. Cat Air
Seperti namanya, cat air adalah cat yang perlu menggunakan air sebagai bahan pelarutnya. Aplikasi idealnya adalah di atas media kertas. Sehingga perlu kehati-hatian dalam penggunaannya. Pencampuran yang terlalu banyak dengan air akan menyebabkan permukaan kertas menjadi cepat sobek. Cat air masih dipandang sebagai media lukis untuk anak-anak. Bagi kalangan akademis atau bahkan profesional, cat air akan dijadikan media sekunder karena kualitas dan fungsinya yang terbatas.
B. Cat Akrilik
Berbahan dasar resin akrilik, cat satu ini memiliki sebutan cat akrilik. Cat akrilik memiliki kelebihan seperti mudah dicampur dengan air, berbau tidak menyengat dan cepat kering. Namun karena cepat kering, kamu harus cepat dalam membuat goresan. Cat akrilik yang kering tidak akan bisa dihapus dengan air atau tisu saja. Melainkan perlu cairan khusus berbahan alkohol untuk menghapusnya. Begitu juga dengan palet, kuas dan semua media yang digunakan bersamaan dengan cat ini, perlu dibersihkan lebih ekstra.
Baca juga : Bukan Cuma Hobi, Ini Manfaat Mewarnai untuk Anak
C. Cat Minyak
Seperti namanya, cat minyak adalah cat dengan bahan dasar minyak. Cat ini memiliki aroma yang khas dan sedikit menyengat. Kelebihan dari cat ini yaitu warna yang dihasilkan lebih tajam dan bisa menciptakan tekstur yang tebal ataupun timbul pada lukisan. Sedangngkan kekurangannya, cat minyak sulit kering sehingga butuh waktu berjam-jam tergantung jenis lukisannya. Secara umum, penggunaan cat minyak lebih banyak oleh orang-orang dalam bidan seni seperti akademik, praktisi, sampai seniman profesional.
2. Kegunaan dan Media Cat
Nah, setelah mengetahui perbedaan secara umum melalui pengertian dan bahan dasarnya, kali ini kamu bisa mengetahui perbedaan berdasarkan kegunaannya. Dengan bahan dasar yang berbeda, tentunya masing-masing cat memiliki kegunaan yang berbeda. Mulai dari tekstur, cara penggunaan, media yang digunakan sampai cara menyimpannya.
A. Cat Air
Apakah saat di sekolah kamu pernah melukis menggunakan cat yang pelarutnya menggunakan air? Jika ya, saat itu kamu sedang menggunakan cat air. Cat air adalah cat yang paling mudah diaplikasikan ke media kertas. Jenis warnanya pun lebih sederhana karena penggunaannya yang tidak terlalu kompleks. Secara umum cat air hanya digunakan oleh non-profesional karena cara pengaplikasiannya yang lebih mudah. Selain itu, kamu bisa menemukan cat air dengan mudah dengan harga yang terjangkau. Namun kamu perlu ekstra hati-hati karena cat air sangat berpotensi merusak atau merobek kertas saat air yang tercampur terlalu banyak.
Baca juga : Perbedaan Kode H dan B pada Pensil
B. Cat Akrilik
Berbeda dengan cat air, cat akrilik membutuhkan penglarut air dalam jumlah yang sedikit. Cat ini umumnya untuk penggunaan media lukis kanvas, kain, keramik, hingga kayu. Cat akrilik juga lebih awet dan tidak mudah luntur, sehingga hasil lukis dapat bertahan lebih lama. Hasil dari cat akrilik juga lebih cepat kering, yang membuatmu perlu berhati-hati dalam mengaplikasikannya ke media melukis. Jika melakukan kesalahan, cat akrilik membutuhkan cairan khusus untuk penghapusan seperti acrylic remover atau alkohol. Teknik menyimpannya pun perlu hati-hati. Jangan menyimpan cat akrilik di tempat bersuhu tinggi, karena sifatnya yang mudah kering bahkan hanya ketika catnya kamu simpan. Cat akrilik yang kering sudah tidak bisa kamu gunakan lagi.
C. Cat Minyak
Nama cat minyak berasal dari bahan pengikat pigmen warna yang menggunakan minyak. Oleh karena itu kecerahan warnanya jauh lebih kontras dan terang jika kamu bandingkan dengan jenis cat lainnya. Cat minyak juga cenderung kental, sehingga butuh keahlian khusus dalam proses pelarutannya. Cat minyak secara umum digunakan oleh profesional karena membutuhkan pengaplikasian rumit di atas media melukis seperti kanvas. Seperti pembuatan tekstur tebal atau tipis dalam lukisan yang tentunya membutuhkan lebih banyak jenis kuas. Dengan teknik yang salah hasil lukisanmu menggunakan cat minyak bisa saja terkoreksi oleh retakan kecil. Oleh karena itu, sebelum menggunakannya, kamu perlu mempelajari teknik melukis dnegan cat minyak kepada orang yang lebih profesional.
Baca juga : 5 Ide Kerajinan Tangan dengan Washi Tape
Nah, setelah mengetahui perbedaan cat air, cat akrilik dan cat minyak, apakah kamu sudah menemukan jenis cat apa yang akan kamu gunakan? Semua cat memiliki fungsinya masing-masing, sehingga kamu perlu menyesuaikannya dengan kebutuhanmu. Untuk mendapatkan semua kebutuhan melukismu, mulai dari semua jenis cat, kuas, palet, kanvas, sampai kain, kamu bisa temukannya di satu tempat, Pradnya Mart. Pradnya Mart tersebar di sembilan cabang di empat kota besar, Denpasar, Gianyar, Bangli dan Singaraja. Selain itu, jika kamu tidak punya waktu untuk berbelanja kebutuhan melukismu, kamu bisa kunjungi shop dalam website ini atau order melalui Instagram @pradnyastationery atau bisa menghubungi nomor WhatsApp kami di sini. (rad)