Mengenali minat dan bakat anak memang susah-susah gampang. Beberapa anak sudah memperlihatkan minat dan bakatnya sejak usia dini, namun tidak sedikit pula yang kesulitan memperlihatkannya. Peran orang tua adalah bisa membantu anak untuk menemukan minat maupun bakatnya. Karena melalui minat dan bakat tersebut anak bisa menentukan langkah pendidikan bahkan pekerjaan di masa mendatang. Nah, agar orang tua tidak kesulitan menemukannya, kami sudah rangkum beberapa tips untuk mengenali minat dan bakat anak.
Memperkenalkan Anak dengan Berbagai Macam Hal
Anak dalam tahap usia dini secara umum memiliki rasa keingintahuan yang lebih besar. Mereka akan cenderung mencoba banyak hal yang belum pernah mereka temukan sebelumnya. Memanfaatkan rasa keingintahuan anak, orang tua bisa memperkenalkan anak dengan berbagai macam hal positif yang ada di sekitarnya. Sebagai contoh seperti menggambar, bermain musik, menari, memasak, olahraga dan lain sebagainya. Perhatikan juga hal apa saja yang ingin mereka pelajari atau perlu mereka ketahui. Semakin banyak hal yang diperkenalkan, semakin besar pula potensi kesempatan anak menunjukkan minat dan bakatnya.
Mengamati Kebiasaan Anak
Setelah orang tua memperkenalkan banyak hal kepada anak, ajak anak untuk melakukan kegiatan tersebut secara berulang. Orang tua bisa mengamati kebiasaan anak saat melakukan hal yang telah diajarkan dan menemukan pola kegiatan mana yang paling anak sukai. Ketika anak menyukai sebuah kegiatan, ia akan cenderung melakukannya secara berulang, melakukannya dengan senang hati dan tanpa beban. Jika anak menemukan inisiatif pertama untuk mengajak orang tuanya melakukan sebuah kegiatan, ada potensi bahwa minat dan bakat anak berasal atau berkaitan dengan kegiatan pilihannya.
Baca juga : Mengenal Gaya Belajar Anak; Visual, Auditori atau Kinestetik
Membiarkan Anak Membuat Pilihan
Tips mengenali minat dan bakat anak lainnya adalah dengan cara membiarkan mereka membuat pilihannya sendiri. Cara ini bisa dengan mudah dimulai dari hal sederhana seperti mengajak anak untuk memilih model pakaian mana yang ingin mereka kenakan, makanan apa yang ingin mereka makan atau film apa yang ingin mereka tonton. Dengan latihan seperti ini, anak akan lebih terbiasa menentukan pilihan, termasuk pilihannya dalam menemukan apa yang mereka gemari. Dalam tahap tertentu, anak akan bisa membuat keputusan untuk menentukan minatnya pada sebuah bidang tertentu. Sehingga tugas orang tua berikutnya adalah memastikan bakat anak terus terlatih seiring dengan minatnya.
Berkomunikasi dengan Teman atau Guru
Salah satu hal yang mungkin cukup sering diabaikan oleh orang tua adalah berkomunikasi dengan teman atau guru. Anak menghabiskan banyak waktu dengan teman dan guru mereka di sekolah, sehingga kemungkinan besar teman atau guru bisa mengetahui kecenderungan anak. Apakah ia berkompeten dalam perlombaan lari di antara teman-temannya yang lain? Apakah ia mampu bercerita dengan baik tentang pengalamannya di depan kelas? Dan lain sebagainya. Dengan melakukan sesi komunikasi dengan teman atau guru, orang tua bisa mendapatkan informasi tambahan terkait kecenderungan anak. Sehingga harapannya, orang tua bisa lebih mudah dalam membantu anak menemukan minat dan bakatnya.
Menjaga Komunikasi dan Motivasi pada Anak
Setelah melakukan beberapa tahapan untuk membantu mengetahui minat dan bakat anak, orang tua tetap perlu menjaga komunikasi dan motivasi pada anak. Ajaklah anak mengobrol untuk membahas apa yang ia alami di sekolah, bagaimana ia menyelesaikan tugas atau pengalaman tampil di depan kelas. Carilah celah pada topik mana yang paling membuatnya antusias. Tanyakan lebih jauh terkait topik tersebut, apakah mereka senang melakukannya? Jika telah menemukan sesuatu yang membuat anak antusias, bimbing mereka dan berikan motivasi positif kepada mereka untuk melakukan yang terbaik.
Baca juga : Melatih Kretivitas Anak dengan Plastisin
Ada banyak keuntungan ketika orang tua mampu mengenali minat dan bakat anak sejak awal. Orang tua bisa lebih mudah memproyeksikan pendidikan anak lebih dini, serta membukakan jalan untuk anak sesuai dengan minat dan bakat yang melekat pada dirinya. Secara umum, anak akan menyebutkan cita-cita secara acak karena dipengaruhi hal-hal yang mereka lihat atau temukan. Namun, dengan bimbingan dna bantuan orang tua lebih lanjut, kemungkinan anak menemukan cita-citanya sejak awal bukanlah hal yang tidak mungkin. (rad)