5 Kesalahan Parenting yang Sebabkan Anak Tidak Percaya Diri

37

Merawat dan membesarkan anak bukanlah perkara mudah. Karena ilmu parenting tidak pernah diajarkan di bangku sekolah, maka sebagai orang tua perlu memperhatikan kesesuaian parenting agar tidak salah. lmu parenting adalah ilmu otodidak yang bisa orang tua pelajari dari lingkungan atau pengalaman orang di sekitar. Namun perlu kiranya orang tua memperhatikan parenting yang baik untuk anak. Kesalahan parenting bisa berpotensi membuat anak tidak percaya diri atau bahkan memberontak. Oleh karena itu, yuk kenali lebih lanjut 5 kesalahan parenting pada anak agar bisa orang tua hindari sedini mungkin.

1. Tidak Memvalidasi Perasaan Anak

Sama seperti orang dewasa, anak juga memiliki berbagai macam emosi yang terkadang keluar begitu saja. Salah satu penyebab anak menjadi tidak percaya diri, pemalu atau penakut adalah ia tidak mendapatkan kesempatan untuk menuangkan perasaannya. Menangis bukan berarti cengeng. Marah bukan berarti pemberontak. Setiap perasaan yang anak keluarkan perlu mendapatkan validasi dari orang tua. Orang tua perlu berada di pihak dan dapat memahami setiap perasaan yang anak keluarkan. Entah itu sedih, marah, kecewa atau bahagia. Selain itu, perlu kiranya orang tua belajar untuk memberikan respons yang baik dan sesuai sebagai bentuk validasi yang tepat kepada perasaan anak.

2. Overprotective dan Mengatur Anak

kesalahan parenting pada anak
Image by Canva

Semua orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Namun, menunjukkan sifat overprotective dan mengatur pada anak hanya akan membuat anak tumbuh dalam ketidakpercayaan diri dan ketakutan. Kelak ia tumbuh tanpa bisa menentukan keputusan penting, tidak bisa membuat komitmen atau bahkan kesulitan menentukan arah hidupnya. Orang tua sebaiknya menjadi teman diskusi bagi anak untuk menentukan pilihannya sendiri, bukan mengatur agar anak mengikuti pilihan orang tuanya. Berikan kepercayaan pada anak bahwa ia bisa memilih apa yang terbaik untuk dirinya. Dan tetap jaga anak dari jarak aman tanpa perlu terjun langsung untuk membatasi dengan ketat setiap segi kehidupannya.

Baca juga : 7 Ide Resolusi Tahun Baru untuk Anak

3. Memberikan Hukuman

Peran orang tua adalah mengarahkan anak pada hal yang baik dan menghindarkan mereka dari hal buruk. Oleh karena itu, jika anak tanpa sengaja melakukan hal buruk, sebaiknya orang tua tidak memberi hukuman pada mereka. Memukul anak saat ia merebut mainan temannya. Memarahi anak saat ia terlambat bangun ke sekolah. Semua adalah bentuk hukuman yang akan memiliki efek jangka panjang pada pertumbuhan anak. Mereka akan merasa was-was dan takut dalam mengambil tindakan akibat bayangan hukuman yang akan mereka terima, bahkan sebelum mereka melakukannya. Daripada memberikan hukuman, sebaiknya orang tua mendisiplinkan anak dengan mengajaknya memahami letak kesalahannya.

4. Membandingkan Anak dengan yang Lain

kesalahan parenting pada anak
Image by Canva

Kesalahan parenting pada anak yang paling sering terjadi adalah membandingkan anak dengan yang lain. Suka tidak suka, kejadian ini terjadi begitu saja pada orang tua ketika mereka melihat anak orang lain lebih baik daripada anaknya. Padahal dengan membandingkan anak hanya akan membentuk sifat tidak percaya diri dalam diri mereka. Anak akan terus merasa kurang dan tidak percaya pada dirinya sendiri. Semua anak spesial dengan caranya sendiri. Seorang anak yang suka melukis tidak lebih buruk daripada anak yang jago matematika. Seorang anak yang mendapatkan peringkat sepuluh tidak lebih buruk daripada anak yang mendapatkan peringkat satu.

5. Memanjakan Anak

Beberapa orang tua beranggapan dengan memanjakan anak, maka parenting mereka akan berhasil. Mereka akan menjadi orang tua yang paling mengerti dan memahami kemauan atau kebutuhan anaknya. Padahal mengabulkan semua permintaan anak dengan sikap manja hanya akan membuat anak terus bergantung pada orang lain. Anak akan tumbuh dalam perasaan tidak mampu mengandalkan dan percaya pada dirinya sendiri. Untuk menghindari kesalahan parenting pada anak, orang tua perlu membuat batasan mana hal yang bisa anak lakukan sendiri dan mana yang perlu bantuan orang lain. Agar lebih terarah, orang tua bisa memberikan contoh baik untuk melakukan sesuatu, kemudian melatih anak untuk melakukan hal serupa. Berikan kepercayaan pada anak agar ia melakukan hal-hal tersebut dengan kemampuannya sendiri. Maka tanpa tidak langsung anak akan membentuk karakter mandiri.

Baca juga : 6 Manfaat Bangun Pagi untuk Anak

Nah, itulah 5 kesalahan parenting pada anak yang sebabkan anak tidak percaya diri. Bagaimana pun setiap anak adalah spesial, tidak ada anak yang cengeng atau bandel. Orang tua punya peran besar dalam membentuk sifat dan karakter seorang anak. Orang tua perlu memahami batas-batas parenting yang baik agar anak tidak merasa terkekang atau merasa semena-mena. Semoga artikel ini dapat membantu para orang tua untuk memahami kesalahan parenting dan bisa memperbaikinya kemudian. (rad)

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat with CS
Halo, ada yang bisa kami bantu?